Diterbitkan : 12 jam yang lalupada
Oleh Ilona Wissenbach dan Andrey Sychev
HANOVER, Jerman (Reuters) – Daimler Truck, salah satu produsen kendaraan komersial terbesar di dunia, menargetkan setengah dari penjualannya di Eropa berasal dari truk listrik pada tahun 2030, kata kepala unit Mercedes-Benz Trucks, Karin Radstrom, pada hari Senin.
Radstrom, yang akan mengambil alih pimpinan seluruh grup bulan depan, berupaya menjual sebanyak 30.000 truk listrik, atau setengah dari total penjualan kendaraan Daimler di Eropa, pada akhir dekade ini.
“Semoga saja kami bisa lebih baik lagi sehingga bisa berbuat lebih banyak lagi,” katanya dalam konferensi pers selama pameran dagang Transportasi IAA di Hanover.
Daimler Truck akan mulai memproduksi truk berat bertenaga listrik pertamanya Mercedes-Benz eActros 600 pada bulan November tahun ini dan telah menerima 2.000 pesanan untuk truk tersebut.
CEO yang akan lengser, Martin Daum, sebelumnya pada hari Senin mengatakan ia tidak melihat adanya pelonggaran pada pasar truk Eropa pada paruh pertama tahun 2025.
Kelompok ini menghadapi permintaan yang menurun setelah kekurangan chip dan suku cadang lainnya akibat pandemi COVID-19 yang mendorong kenaikan biaya produksi.
Industri truk juga menghadapi tantangan untuk mengurangi polusi dari kendaraan komersial, sementara perusahaan logistik, klien utama mereka, enggan membayar lebih untuk truk listrik karena infrastruktur pengisian daya masih jauh dari selesai.
Bagi kepala teknologi Daimler Truck Andreas Gorbach, target pengurangan emisi karbon Uni Eropa sebesar 45% pada tahun 2030 tampaknya sulit dicapai dengan laju pengembangan infrastruktur pengisian daya saat ini di Eropa.
Ia mengusulkan agar target tersebut dipadukan dengan laju pembangunan infrastruktur dan ditinjau kembali setiap tahun tergantung pada kemajuan.
“Di masa lalu, seseorang harus membangun jalan raya agar truk dapat melewatinya… dan jalan raya masa depan adalah infrastruktur pengisian daya,” kata Gorbach.
“Sekaranglah saatnya untuk beralih haluan, jika tidak maka hal ini akan menjadi tidak realistis,” imbuhnya.
(Laporan oleh Ilona Wissenbach dan Andrey Sychev; penyuntingan oleh Jonathan Oatis)